
Jakarta –
Di Hari Raya Idul Adha 1442 H atau tahun 2021 ini, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto melaksanakan ibadah kurban dengan memotong 10 ekor sapi. Hewan kurban yang dibeli dengan dana pribadi tersebut akan disebar ke berbagai titik seperti di masjid, pondok pesantren, rutan atau rumah tahanan dan masyarakat.
Arif Sugiyanto menyampaikan kurban tahun ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena dilaksanakan pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Pemotongan hewan kurban tidak dilaksanakan di satu titik, namun disebar di berbagai tempat.
“Alhamdulillah tahun ini kita bisa menjalankan ibadah kurban dengan memotong 10 sapi. Sapi-sapi ini kita sebar atau didistribusikan ke berbagai tempat, seperti pondok pesantren, masjid, lalu ada juga di rutan Kebumen dan disebar ke masyarakat,” kata Arif Sugiyanto di Pendopo Kabupaten, Senin (19/7) malam.
Karena masih berada di masa pandemi COVID-19, Arif memastikan hewan kurban yang terdistribusi tersebut terbebas dari penyakit, atau dalam kondisi sehat. Saat ditanya soal sumber anggaran, ia mengatakan setiap tahun sapi kurban tersebut dibeli dari dana pribadi dan tidak ada anggaran dari pemerintahan.
“Kami membeli dengan dana pribadi. Tidak ada anggaran negara yang terpakai untuk ini, dan tentunya sudah kami cek kondisinya, sudah ada surat sehat dari dinas terkait,” jelasnya.
Untuk memberdayakan masyarakat lokal, semua sapi yang dikurbankan dibeli Bupati dari peternak asli Kebumen. Sapi-sapi tersebut bisa dipastikan dalam kondisi sehat serta telah mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).
“Semua sapi ini kita beli dari peternak lokal, asli Kebumen. Banyak masyarakat kita yang memang penghidupannya bekerja sebagai peternak,” tuturnya.
Selain itu, Arif juga mengimbau agar pelaksanaan Salat Idul Adha dilaksanakan di rumah masing-masing dan tidak dilaksanakan di masjid atau lapangan. Bupati bersama keluarga juga akan melaksanakan Salat Idul Adha di rumah dinas. Untuk pemotongan hewan kurban. Masyarakat juga diminta harus mengedepankan protokol kesehatan.
“Demikian pendistribusiannya jangan dibagikan dengan mengundang banyak orang. Biar panitia yang mengantar daging ke rumah-rumah warga, dan tetap menjalankan prokes,” pungkasnya.
Sumber detik.com