Untuk Mendorong Ekonomi Mikro, Rudiantara Ditunjuk Jadi Komisaris Utama Amartha

Rudiantara di RSPAD Gatot Soebroto
Foto: Rudiantara di RSPAD Gatot Soebroto (Wilda Hayatun/detikcom)

Jakarta

Eks Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara ditunjuk sebagai komisaris utama Amarta. Ia menempati posisi tersebut sejak 1 Juli 2021 lalu. Amartha sendiri merupakan perusahaan teknologi finansial yang fokus pada pemberdayaan perumpuan dan ekonomi informal di desa.

“Saya merasa terhormat dapat bersama-sama dengan Amartha mengakselerasi layanan keuangan untuk unserved (masyarakat yang tidak terlayani) dan underserved (masyarakat yang memiliki akses tapi hanya mempunyai pilihan terbatas),” kata Rudiantara dalam keterangan tertulis, Senin (19/7/2021).

Amartha menyalurkan permodalan usaha untuk perempuan pengusaha mikro di desa dengan nilai pinjaman rata-rata Rp 3,6 juta. Adapun model bisnis Amartha dengan sistem online ke offline untuk dapat memastikan permodalan yang disalurkan tepat guna kegiatan produktif, dengan memberikan pendampingan dan pelatihan untuk mempercepat transformasi digital di pedesaan. Amartha sendiri telah mendapat dukungan berupa pendanaan dari Women’s World Banking.

“Dalam upaya mengakselerasi digitalisasi UMKM di Indonesia tidak ada jalan lain selain harus mendorong kebijakan keberpihakan dengan menjadikan UMKM sebagai subyek. Dimana UMKM senantiasa diberi kesempatan, diberi nilai tambah secara ekonomi dan sosial untuk lebih maju dan sejahtera. Tidak hanya sebagai objek, dimana UMKM hanya sebagai konsumen atau penerima layanan saja. Sehingga harapannya teknologi dapat dimanfaatkan UMKM, termasuk fintech sebagai enabler,” paparnya.

Selama pandemi COVID-19, Amartha terus menyalurkan permodalan kepada pelaku usaha mikro guna mendorong pertumbuhan ekonomi di desa. Secara year on year (yoy) pendanaan Amartha hingga Juni 2021 telah tumbuh mencapai 35%. Permodalan usaha senilai Rp 870 Miliar telah disalurkan untuk memberdayakan 203,165 Mitra di Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Selain itu, menjaga angka non performing loan (NPL) di 0,2%.

Andi Taufan Garuda Putra, Founder and CEO Amartha menilai, pengalaman matang dari Rudiantara di bidang teknologi dapat memberikan kontribusi kepada Amartha dalam mempercepat digitalisasi UKM informal di Indonesia. Salah satu pencapaian penting dari Rudiantara ialah membangun kebijakan-kebijakan dalam membangun infrastruktur digital di wilayah remote untuk mendukung UMKM

“Amartha merasa terhormat menyambut Bapak Rudiantara menjadi bagian dari keluarga besar Amartha. Amartha optimis kehadiran beliau akan memberikan wawasan dan kebijaksanaan dalam membangun kepemimpinan dan kemitraan dengan para pemangku kepentingan perusahaan,” tutur Taufan.

Sumber detik.com